Ya Allah, Aku Paling Pandai
Ya Allah, Aku Paling Pandai :(
Ku awali pagi hariku dengan rasa gundah gulana Aku merenungkan betapa buruknya Hariku pada saat itu.
Aku pergi ke dapur untuk sarapan pagi Aku berharap ada daging ayam dan sapi Namun yang kulihat hanyalah sambal terasi
Aku mengeluh didalam Hati :(
Aku pergi bermain ke kost temanku Berharap ada yang bisa menghibur Hatiku Namun yang kudapatkan hanyalah kesedihan Hati karena tidak sesuai dengan harapanku :( Hatiku semakin jenuh berada disana
Aku Mengeluh lagi Kepadamu ya Allah. Mengapa engkau Ciptakan teman seperti ini untukku? Ucapku dalam Hatiku.
Aku pulang sambil berharap kesedihan Hatiku bisa terobati Dengan cara menghubungi sang kekasih Hati. Harapan demi harapan untuk mendapat Hiburan terus beriringan dengan kangkah kaki-ku. Namun sinyal handphone-ku tidak mendukung. Haruslah aku menaiki Atap Rumahku supaya aku dapat berbicara dengan sang penghibur Hati.
Aku Mengeluh Untuk Kesekian Kalinya :( "Mengapa aku mempunyai handphone seperti ini? Kapan aku memiliki habdphone yang modern seperti teman-temanku? (Ucapan keluhan didalam Hatiku)"
Ya Allah, Maafkan Aku, Aku Pandai Dalam Mengeluh
Aku tidak bisa se-sabar anak kost yang setiap Hari-nya Tiada Makan Tanpa Air dan Garam
Aku tidak Bisa bersyukur mempunyai teman yang Baik Hatinya lagi menyenangkan
Aku belum Pandai bersyukur atas Nikmat handphone yang kau berikan kepadaku. Aku Malu Hidup di Atas Bumi ini Dengan Beribu keluhan didalam Hati :(
Lantas, Bagaimana bisa aku dikatakan orang orang yang alim, orang orang yang dekat kepadamu? Sedangkan engkau tahu sendiri bahwa aku pandai dalam mengeluh :(
Ya Allah, maafkan segala dosa-dosaku. Aku masih belajar menjadi lebih baik dari kesalahan kesalahanku.
#29Oktober2018 #CatatanWeriKananta
Ku awali pagi hariku dengan rasa gundah gulana Aku merenungkan betapa buruknya Hariku pada saat itu.
Aku pergi ke dapur untuk sarapan pagi Aku berharap ada daging ayam dan sapi Namun yang kulihat hanyalah sambal terasi
Aku mengeluh didalam Hati :(
Aku pergi bermain ke kost temanku Berharap ada yang bisa menghibur Hatiku Namun yang kudapatkan hanyalah kesedihan Hati karena tidak sesuai dengan harapanku :( Hatiku semakin jenuh berada disana
Aku Mengeluh lagi Kepadamu ya Allah. Mengapa engkau Ciptakan teman seperti ini untukku? Ucapku dalam Hatiku.
Aku pulang sambil berharap kesedihan Hatiku bisa terobati Dengan cara menghubungi sang kekasih Hati. Harapan demi harapan untuk mendapat Hiburan terus beriringan dengan kangkah kaki-ku. Namun sinyal handphone-ku tidak mendukung. Haruslah aku menaiki Atap Rumahku supaya aku dapat berbicara dengan sang penghibur Hati.
Aku Mengeluh Untuk Kesekian Kalinya :( "Mengapa aku mempunyai handphone seperti ini? Kapan aku memiliki habdphone yang modern seperti teman-temanku? (Ucapan keluhan didalam Hatiku)"
Ya Allah, Maafkan Aku, Aku Pandai Dalam Mengeluh
Aku tidak bisa se-sabar anak kost yang setiap Hari-nya Tiada Makan Tanpa Air dan Garam
Aku tidak Bisa bersyukur mempunyai teman yang Baik Hatinya lagi menyenangkan
Aku belum Pandai bersyukur atas Nikmat handphone yang kau berikan kepadaku. Aku Malu Hidup di Atas Bumi ini Dengan Beribu keluhan didalam Hati :(
Lantas, Bagaimana bisa aku dikatakan orang orang yang alim, orang orang yang dekat kepadamu? Sedangkan engkau tahu sendiri bahwa aku pandai dalam mengeluh :(
Ya Allah, maafkan segala dosa-dosaku. Aku masih belajar menjadi lebih baik dari kesalahan kesalahanku.
Secara perlahan aku Menuju kedepan
Secara Ringan aku meraih kesempatan
Secara diam aku berusaha mendekatkan
Jiwa dan Ragaku kepadamu Tuhan
#29Oktober2018 #CatatanWeriKananta
0 Response to "Ya Allah, Aku Paling Pandai"
Post a Comment